Profil Desa Sawangan

Ketahui informasi secara rinci Desa Sawangan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sawangan

Tentang Kami

Profil Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh, Purworejo. Mengulas potensi agraris, industri keripik opak yang melegenda, kondisi geografis, struktur pemerintahan, serta dinamika sosial ekonomi masyarakat di salah satu desa penyangga Kabupaten Purworejo.

  • Sentra Keripik Opak

    Desa Sawangan merupakan pusat produksi "Keripik Opak" atau "Krupuk Upik" yang menjadi ikon ekonomi dan produk unggulan utama, dengan jangkauan pemasaran hingga ke luar Kabupaten Purworejo.

  • Wilayah Agraris Subur

    Kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada sektor pertanian, didukung oleh kondisi geografis unik sebagai titik pertemuan tiga sungai yang menjamin kesuburan lahan persawahan.

  • Dinamika Tata Kelola Pemerintahan

    Desa ini tengah mengalami proses pendewasaan demokrasi lokal, ditandai dengan meningkatnya partisipasi aktif warga dalam mengawasi jalannya pemerintahan desa, yang menjadi tantangan sekaligus peluang untuk perbaikan tata kelola di masa depan.

XM Broker

Secara geografis, Desa Sawangan terletak pada posisi yang cukup strategis di bagian utara Kecamatan Pituruh. Jaraknya dari pusat pemerintahan kecamatan yakni sekitar 4 kilometer, sebuah jarak yang relatif dekat dan memudahkan aksesibilitas warga terhadap layanan publik di tingkat kecamatan. Sementara itu, untuk menjangkau pusat ibu kota Kabupaten Purworejo, warga perlu menempuh perjalanan darat sejauh kurang lebih 28,5 kilometer. Lokasinya yang tidak terlalu terpencil menjadikan Sawangan sebagai desa yang cukup terbuka terhadap interaksi ekonomi dan sosial dengan wilayah lain.Wilayah Desa Sawangan diapit oleh beberapa desa lain yang membentuk jejaring sosial dan ekonomi di sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Wonosido. Sisi timur wilayahnya bersinggungan dengan Desa Wonosido dan sebagian masuk dalam batas Kecamatan Kemiri. Di bagian selatan, Sawangan bertetangga dengan Desa Kedung Batur, sedangkan di sisi barat berbatasan dengan Desa Polowangi dan Desa Kaligintung. Perbatasan antar desa ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menjadi penanda interaksi sosial, budaya dan ekonomi yang telah terjalin selama puluhan tahun.Struktur hidrologis Desa Sawangan cukup unik karena menjadi titik pertemuan tiga sungai sekaligus, yaitu Sungai Gintung, Sungai Sawangan, dan Sungai Kedunggupit. Keberadaan tiga aliran sungai ini memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi kesuburan tanah di wilayah tersebut, menjadikannya lahan yang potensial untuk kegiatan pertanian. Di sisi lain, kontur yang dibentuk oleh aliran sungai ini juga memengaruhi pola pemukiman penduduk, di mana banyak rumah warga yang berdiri mengikuti alur sungai, menciptakan tatanan permukiman yang khas dan linear.Secara administratif, pemerintahan Desa Sawangan terbagi ke dalam lima wilayah dusun yang lebih kecil. Kelima dusun tersebut ialah Dusun Kedungsari, Dusun Sawangan Lor, Dusun Sawangan Kidul, Dusun Sepathi, dan Dusun Krinjing. Pembagian menjadi dusun-dusun ini berfungsi untuk mempermudah koordinasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat hingga ke tingkat paling bawah. Setiap dusun dipimpin oleh seorang kepala dusun yang bertanggung jawab langsung kepada kepala desa. Meskipun data statistik resmi mengenai luas wilayah dan jumlah penduduk spesifik Desa Sawangan belum tersedia dalam publikasi terbaru, struktur pembagian wilayah ini menunjukkan adanya tatanan administrasi yang berjalan untuk mengelola komunitas warganya.

Perekonomian Berbasis Agraris dan Industri Rumah Tangga

Pilar utama yang menopang kehidupan ekonomi masyarakat Desa Sawangan ialah sektor pertanian. Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari hasil mengolah lahan, baik sebagai pemilik maupun buruh tani. Lahan persawahan yang subur berkat aliran sungai menjadi aset utama bagi desa ini. Komoditas utama yang ditanam tentu saja padi, yang menjadi sumber pangan pokok sekaligus sumber pendapatan. Selain padi, lahan pertanian di Sawangan juga dimanfaatkan untuk menanam palawija dan aneka tanaman lain yang disesuaikan dengan siklus musim tanam.Di luar pertanian tanaman pangan, potensi ekonomi terbesar dan paling ikonik dari Desa Sawangan terletak pada industri rumah tangga pembuatan keripik opak, atau yang oleh masyarakat lokal sering disebut Krupuk Upik atau Sarmiyer. Makanan ringan yang terbuat dari bahan dasar singkong ini telah menjadi jenama (brand) tidak resmi bagi Desa Sawangan. Produksi keripik opak ini berpusat di beberapa dusun, namun Dusun Sawangan Kidul dikenal sebagai salah satu pelopor yang mempopulerkannya.Proses produksi keripik opak ini sebagian besar masih dilakukan dengan metode tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, meskipun beberapa pengrajin telah mulai mengadopsi peralatan modern untuk meningkatkan efisiensi. Kualitas rasa yang gurih dan khas, yang dihasilkan dari bumbu sederhana seperti garam dan bawang, menjadikan produk ini digemari oleh pasar. Menurut penuturan para pengrajin, dalam satu minggu, total produksi keripik opak dari Desa Sawangan mampu mencapai ratusan bal, dengan setiap bal berisi sekitar 5 kilogram kerupuk mentah siap goreng.Jangkauan pemasaran keripik opak Sawangan tidak hanya terbatas di pasar-pasar lokal Purworejo. Para produsen telah berhasil menembus pasar di luar daerah, seperti Wates di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Gombong di Kabupaten Kebumen. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Sawangan memiliki daya saing dan potensi besar untuk terus dikembangkan. Industri ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi hasil pertanian singkong, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menjadi sumber pendapatan alternatif yang signifikan bagi puluhan keluarga di desa tersebut.Keberadaan industri keripik opak ini menjadi bukti nyata ketangguhan ekonomi lokal Desa Sawangan. Di tengah dominasi sektor pertanian, kemampuan masyarakat untuk melakukan diversifikasi usaha melalui pengolahan hasil bumi menjadi produk bernilai jual lebih tinggi merupakan kunci penting dalam menjaga stabilitas ekonomi desa.

Pemerintahan dan Dinamika Sosial Kemasyarakatan

Roda pemerintahan di Desa Sawangan dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga perwakilan masyarakat. Berdasarkan data dari kegiatan resmi yang dipublikasikan, jabatan Kepala Desa Sawangan saat ini dipegang oleh Sugiri, sementara posisi Ketua BPD dijabat oleh Tri Budiarto. Struktur pemerintahan ini bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan desa, serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh warga.Dalam beberapa waktu terakhir, Desa Sawangan menjadi sorotan media lokal terkait dinamika internal dalam tata kelola pemerintahannya. Adanya serangkaian audiensi yang dilakukan oleh sekelompok warga menunjukkan adanya aspirasi dan tuntutan terkait transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Permasalahan yang diangkat menyentuh berbagai isu, mulai dari pengelolaan anggaran, pelaksanaan kegiatan pembangunan, hingga fungsi dan peran lembaga desa.Pemerintah Kabupaten Purworejo, melalui dinas-dinas terkait seperti Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, telah turun tangan untuk memfasilitasi dialog dan melakukan audit sebagai respons atas aduan masyarakat. Situasi ini mencerminkan sebuah proses pendewasaan demokrasi di tingkat desa, di mana partisipasi dan kontrol sosial dari masyarakat mulai berjalan aktif. Di sisi lain, dinamika ini juga menjadi tantangan bagi aparatur desa untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), yang mencakup aspek transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik.Meskipun diwarnai oleh tantangan tersebut, kehidupan sosial kemasyarakatan di Desa Sawangan secara umum tetap berjalan. Interaksi antarwarga di kelima dusun terus terjalin melalui kegiatan sehari-hari, tradisi lokal, dan aktivitas keagamaan. Keberadaan dua lembaga pendidikan dasar, yakni SD Negeri 1 Sawangan di Dusun Sawangan Kidul dan SD Negeri 2 Sawangan di Dusun Sepathi, menjadi pusat penting bagi pendidikan generasi muda desa dan interaksi sosial antar keluarga.Tantangan tata kelola yang terjadi menjadi pelajaran penting bagi seluruh elemen masyarakat di Desa Sawangan. Kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan pandangan melalui jalur musyawarah dan mekanisme hukum yang berlaku akan menjadi penentu bagi soliditas sosial dan keberlanjutan pembangunan desa di masa yang akan datang.

Potensi dan Arah Pengembangan Masa Depan

Menilik kondisi yang ada, Desa Sawangan memiliki fondasi yang kuat untuk berkembang lebih jauh. Potensi utama tetap berada pada sektor pertanian dan industri olahan keripik opak. Arah pengembangan ke depan perlu difokuskan pada peningkatan nilai tambah dari kedua sektor ini. Untuk pertanian, diversifikasi komoditas tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi bisa menjadi alternatif selain padi, sejalan dengan tren pertanian modern. Peningkatan kapasitas petani melalui penyuluhan tentang teknik budidaya yang efisien dan ramah lingkungan juga menjadi sebuah keniscayaan.Pada sektor industri keripik opak, peluang pengembangan masih sangat terbuka lebar. Pemerintah desa bersama lembaga terkait dapat berperan dalam memfasilitasi para pengrajin, misalnya melalui pelatihan pengemasan produk yang lebih modern dan menarik, strategi pemasaran digital, serta perluasan akses pasar ke kota-kota besar. Sertifikasi produk seperti Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) atau sertifikasi halal dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya saing produk di pasar yang lebih luas. Pembentukan koperasi atau badan usaha milik desa (BUMDes) yang fokus mengelola dan memasarkan produk unggulan ini secara kolektif dapat menjadi solusi untuk meningkatkan skala ekonomi dan kesejahteraan para pengrajin.Di luar sektor ekonomi, pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan juga krusial. Peningkatan akses pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi generasi muda Sawangan akan membuka wawasan dan peluang baru di masa depan. Sementara itu, pemanfaatan lanskap alam desa yang dialiri tiga sungai dapat dieksplorasi untuk kegiatan ekowisata skala kecil, seperti area rekreasi pinggir sungai atau jalur agrowisata yang terintegrasi dengan area persawahan dan sentra produksi opak.Pada akhirnya, kunci keberhasilan pembangunan Desa Sawangan terletak pada sinergi antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan, dan seluruh warga. Dengan mengelola potensi agrarisnya secara bijaksana, mengembangkan industri unggulannya secara profesional, serta menjaga harmoni sosial, Desa Sawangan memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.